Menjelang Ahir Desember, kebut Proyek

Menjelang bulan Desember mendekati hari pergantian tahun. Selain itu bagi beberapa kontraktor memiliki arti bahwa proyek yang telah dimenangkan harus selesai dikerjakan kalau tidak maka akan mendapat denda pinalti keterlambatam proyek atau akan masuk daftar kontrakor hitam. Proyek yang sudah diteken kontraknya jauh hari lalu dikerjakan dengan terburu buru, bekejaran dengan waktu untuk selesai sebelum batas waktu akhir desember. Padahal sesuatu yang dikerjakan terburu buru biasanya hasil kurang bagus. Namun selalu saja dari tahun ke tahun hal semacam ini terjadi, nanti setelah beberapa bulan dikerjakan maka mulai kembali rusak.

Coba lihat disekitar kita saat ini, jalan jalan mulai dilapisi aspal, kerja tengah malam, siang masih bolong bolong, malam datang alat, eh besok pagi jalan sudah mulus, kemudian pengerjaan proyek gorong gorong, pembuatan parit, pelebaran jalan, renovasi gedung, pembelian perlengkapan serta masih banyak yang lain yang di selesaikan menjelang akhir Desember ini.

Sebagai masyarakat tentu kita senang bahwa akhirnya jalan jalan kota kita diperbaiki, sebagai warga kota kita bahagia fasilitas umum mulai dibangun, namun apabila dibangun secara terburu buru maka hasilnya kurang baik, sekalipun itu proyek pemerintah, namun patut disadari bahwa semua proyek pemerintah itu dibiayai oleh pajak dari rakyat dan hutang yang juga rakyat yang harus membayar. Jadi kalau proyek dikerjakan asal jadi, dan main kebut satu malam maka hasilnya akan kurang baik.

Saya tidak paham mengapa hal seperti ini masih terus saja terjadi berulang dari tahun ketahun, padahal setiap proyek pemerintah diawasi dari konsultan, pengawas proyek sampai pada inspektorat namun kayaknya monitoring dan evaluasinya sangat minim atau mungkin kacau sehingga jadwal proyek yang sudah disepakati dalam kontrak tidak terpenuhi.

Apakah kita sebagai masyarakat merasa senang dengan proyek yang dikerjakan secara kebut kebutan tersebut dengan hasil yang minimalis, padahal dari pajak rakyat  dan hutang lah proyek tersebut di biayai. Atau kita akan terus merasa maklum dan menganggap itu bukan urusan kita biarlah itu urusan mereka. #itsnotmybissnis