hermandaulay
Beberapa rekan kerja saya dalam dua minggu belakangan ini mendapat musibah anggota keluarga mereka sakit dan harus rawat inap di rumah sakit. Ada yang istri sakit harus rawat inap, orangtua sakit harus rawat inap, bahkan seorang rekan kerja pun sakit juga harus rawat inap, bahkan tadi saya kembali jumpa rekan kerja yang istrinya dirawat inap hari ini. Dari beberapa yang dirawat inap tadi anehnya menurut saya Mereka semua di rawat inap di Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Langsa. Padahal Semua rekan kerja saya pemegang kartu Askes. Kita semua tahu RSU Langsa adalah rumah sakit rujukan utama bagi peserta Askes.
Setelah jumpa dengan rekan kerja yang baru sembuh dan kembali masuk kerja saya menayakan kabar beliau lalu iseng saya bertanya kenapa tidak dirawat di RSU Langsa. Jawaban rekan kerja saya tadi katanya Sulit dapat kamar di RSU Langsa. Dari pada pusing cari kamar kan lebih baik langsung ke RS Cut Nyak Dhien bisa langsung dapat kamar sesuai kelas ketentuan Askes,
Sesulit itukah mendapat kamar di RSU Langsa, sehingga timbul cerita lucu pada suatu hari yang bersamaan tiga rekan kerja saya berada dan berjumpa di RS Cut Nyak Dhien, ada istri sakit, ada diri sendiri sakit, ada mamak yang sakit. Saya juga menemuka banyak cerita lain sulitnya mendapat kamar apabila kita tidak memiliki kenalan dekat di RSU Langsa.
Pemengang kartus Askes adalah pembayar langsung premi dari gaji mereka, namun sulit sekali pagi pemegang kartu Askes untuk mendapat kamar bahkan dulu beberapa kali saya harus di rawat di kelas III padahal jatah saya kelas I. Yang lebih menjengkelkan lagi adalah tidak ada informasi yang jelas mengenai ketersediaan kamar inap yang kosong, kalau ditanya selalu penuh, penuh dan penuh, entah kapan kosong. Padahal orang rumah sakit itu juga pemegang kartu Askes namun demikian lah. Maka tak heran kawan kawan rekan kerja saya sekarang lebih memilih RS Cut Nyak Dhien untuk tempat rawat inap sekalipun peralatan medis serta dokter kurang lengkap.
Mengingat kamar rawat inap bukan merupakan sumber daya ekonomi maka Saran saya kepada pengelola RSU Langsa untuk membentuk satu unit pelayanan Informasi serta Pemesanan Kamar yang bisa dipercaya. Unit pelayanan ini memberikan informasi serta pemberian kamar rawat inap kepada pasien dengan lebih treansparan dan akuntabel dimana kamar kamar yang tersedia terhubung secara online ke unit pengelola layanan kamar, sehingga keluar masuk pasien rawat inap lewat satu pintu yaitu layanan unit informasi kamar ini.
Semoga kedepan RSU Langsa lebih baik lagi dan lebih trasnparan dalam masalah distribusi kamar, sehingga kamar tidak dijadikan sumber daya ekonomi bagi pihak pihak yang mencari keuntungan semata.
Beberapa rekan kerja saya dalam dua minggu belakangan ini mendapat musibah anggota keluarga mereka sakit dan harus rawat inap di rumah sakit. Ada yang istri sakit harus rawat inap, orangtua sakit harus rawat inap, bahkan seorang rekan kerja pun sakit juga harus rawat inap, bahkan tadi saya kembali jumpa rekan kerja yang istrinya dirawat inap hari ini. Dari beberapa yang dirawat inap tadi anehnya menurut saya Mereka semua di rawat inap di Rumah Sakit Cut Nyak Dhien Langsa. Padahal Semua rekan kerja saya pemegang kartu Askes. Kita semua tahu RSU Langsa adalah rumah sakit rujukan utama bagi peserta Askes.
Setelah jumpa dengan rekan kerja yang baru sembuh dan kembali masuk kerja saya menayakan kabar beliau lalu iseng saya bertanya kenapa tidak dirawat di RSU Langsa. Jawaban rekan kerja saya tadi katanya Sulit dapat kamar di RSU Langsa. Dari pada pusing cari kamar kan lebih baik langsung ke RS Cut Nyak Dhien bisa langsung dapat kamar sesuai kelas ketentuan Askes,
Sesulit itukah mendapat kamar di RSU Langsa, sehingga timbul cerita lucu pada suatu hari yang bersamaan tiga rekan kerja saya berada dan berjumpa di RS Cut Nyak Dhien, ada istri sakit, ada diri sendiri sakit, ada mamak yang sakit. Saya juga menemuka banyak cerita lain sulitnya mendapat kamar apabila kita tidak memiliki kenalan dekat di RSU Langsa.
Pemengang kartus Askes adalah pembayar langsung premi dari gaji mereka, namun sulit sekali pagi pemegang kartu Askes untuk mendapat kamar bahkan dulu beberapa kali saya harus di rawat di kelas III padahal jatah saya kelas I. Yang lebih menjengkelkan lagi adalah tidak ada informasi yang jelas mengenai ketersediaan kamar inap yang kosong, kalau ditanya selalu penuh, penuh dan penuh, entah kapan kosong. Padahal orang rumah sakit itu juga pemegang kartu Askes namun demikian lah. Maka tak heran kawan kawan rekan kerja saya sekarang lebih memilih RS Cut Nyak Dhien untuk tempat rawat inap sekalipun peralatan medis serta dokter kurang lengkap.
Mengingat kamar rawat inap bukan merupakan sumber daya ekonomi maka Saran saya kepada pengelola RSU Langsa untuk membentuk satu unit pelayanan Informasi serta Pemesanan Kamar yang bisa dipercaya. Unit pelayanan ini memberikan informasi serta pemberian kamar rawat inap kepada pasien dengan lebih treansparan dan akuntabel dimana kamar kamar yang tersedia terhubung secara online ke unit pengelola layanan kamar, sehingga keluar masuk pasien rawat inap lewat satu pintu yaitu layanan unit informasi kamar ini.
Semoga kedepan RSU Langsa lebih baik lagi dan lebih trasnparan dalam masalah distribusi kamar, sehingga kamar tidak dijadikan sumber daya ekonomi bagi pihak pihak yang mencari keuntungan semata.
0 comments:
Post a Comment