Tugas seorang guru yang paling utama adalah mengajar yang diatur oleh undang undang dalam pelaksanaan. Sebelum UU no 4 tahun 2005 mengenai guru dan dosen, kewajiban mengajar guru 18 jam mengajar, kemudian terbitlah UU guru dan dosen No 4 tahun 2005 yang mengatur jam wajib mengajar guru 24 jam perminggu mengajar, yang membuat guru minimal mengajar 4 jam perhari kerja, dari senin sampai sabtu, Menteri pendidikan baru Prof muhajir mewancanakan dibeberapa media pengurangan kewajiaban mengajar bagi guru hanya 12 jam mengajar. Tulisan ini inggin mendukung mengapa guru sebaiknya mengajar hanya 12 jam perminggu.
Mengajar adalah suatu proses transfer ilmu kepada peserta didik, dalam rangka menjadikan peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham, dari bandel menjadi baik, pokoknya mengajar adalah proses merubah, Proses merubah melibatkan minimal dua pihak yang saling mempengaruhi pihak pertama guru sebagai sumber ilmu dan pihak kedua peserta didik sebagai yang diberi ilmu. Guru dan peserta didik dalam proses belajar terjadilah interaksi diantara kedua pihak.
Guru dalam proses mengajar memerlukan beberapa persiapan baik administrasi, bahan ajar maupun kondisi mental. persiapan persiapan tersebut memerlukan waktu dan juga tenaga, persiapan administrasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran harian serta perangkat administrasi penilain siswa, kemudian juga diperlukan persiapan bahan mengajar yang sekarang berupa powerpoint untuk satu bab bahan ajar, serta persiapan bahan bahan pratikum beserta modul. Persiapan ketiga adalah mental untuk mengajar besok, motivasi serta semangat untuk mengajar harus terus dipompakan dalam diri seorang guru.
Peserta didik juga perlu melakukan beberapa persiapan dalam menerima pelajaran di kelas membuat pekerjaan rumah, meyusun buku untuk jadwal keesokan hari, serta beberapa persiapan laim. Peserta didik juga harus dalam kondisi baik dan sehat untuk datang kesekolah dan siap menerima pelajaran.
kesemua itu memerlukan waktu da n tenaga.
Interaksi guru dan peserta didik dalam ruang belajar memelukan persiapan baik guru maupun peserta didik, persiapan yang kurang akan dapat menimbulkan permasalahan didalam kelas. apabila guru bermasalah karena hal hal tertentu kadang guru tidak masuk kelas atau malas mengajar, kemudian apabila peserta didik mengalami ganguan belajar dan bikin rusuh maka kelas tidak dapat belajar dengan baik.
Akar permasalahannya adalah yang ideal guru hanya mengajar 4 jam per hari namun karena rumit proses penyusunan roster karena berhubungan dengan banyak guru maka ada guru dalam satu hari mengajar 8 jam terus menerus, dapat dibayangkan bagaimana persiapan yang harus dilakukan oleh guru tersebut, sudah pasti tampa persiapan matang, guru tersebut akan mengalami kelelahan yang sangat ketika mengajar jam jam terakhir yang biasanya diselingi dengan cuaca yang amat panas serta kelas yang mulai ribut karena peserta didik telah mulai bosan dan kecapaian di kelas.
Dengan demikian mengajar 24 jam perminggu tidak dapat diterapkan secara efektif untuk memaksimalkan kerja guru, guru tidak punya pilihan harus mengajar namun dalam kondisi yang payah dan sukar. Sudah terbukti dibanyak sekolah wakil kepala sekolah bidang kurikulum gagal menyusun roster 4 jam perminggu bagi guru dampaknya kelas kelas terakhir selalu menjadi korban guru tidak masuk kelas.
GURU MENGAJAR 12 JAM PERMINGGU
Guru mengajar 12 jam perminggu memungkin guru untuk mengadakan persiapan yang lebih baik dalam proses mengajar, guru akan dapat membuat bahan ajar yang lebih baik dan lebih banyak, guru akan mampu memperhatikan peserta didik lebih baik lagi, guru akan bisa melakukan penelitian tindakan kelas guna mencari beberapa solusi dalam menghadapi masalah mengajar, guru juga akan dapat mengikuti pelatihan tanpa meninggalkan siswa begitu saja. guru akan bisa mengembangkan diri lebih baik karena guru memiliki waktu lebih banyak.
Kepada Bapak Menteri besar harapan guru untuk secepatnya merealisasikan atau membuat peraturan tertulis mengenai jam wajib mengajar 12 jam perminggu, karena makin cepat makin baik, makin banyak guru punya waktu untuk memperhatikan siswa dan makin banyak waktu guru untuk mengembangkan kompetensi guru.
metuah
Mengajar adalah suatu proses transfer ilmu kepada peserta didik, dalam rangka menjadikan peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham, dari bandel menjadi baik, pokoknya mengajar adalah proses merubah, Proses merubah melibatkan minimal dua pihak yang saling mempengaruhi pihak pertama guru sebagai sumber ilmu dan pihak kedua peserta didik sebagai yang diberi ilmu. Guru dan peserta didik dalam proses belajar terjadilah interaksi diantara kedua pihak.
Guru dalam proses mengajar memerlukan beberapa persiapan baik administrasi, bahan ajar maupun kondisi mental. persiapan persiapan tersebut memerlukan waktu dan juga tenaga, persiapan administrasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran harian serta perangkat administrasi penilain siswa, kemudian juga diperlukan persiapan bahan mengajar yang sekarang berupa powerpoint untuk satu bab bahan ajar, serta persiapan bahan bahan pratikum beserta modul. Persiapan ketiga adalah mental untuk mengajar besok, motivasi serta semangat untuk mengajar harus terus dipompakan dalam diri seorang guru.
Peserta didik juga perlu melakukan beberapa persiapan dalam menerima pelajaran di kelas membuat pekerjaan rumah, meyusun buku untuk jadwal keesokan hari, serta beberapa persiapan laim. Peserta didik juga harus dalam kondisi baik dan sehat untuk datang kesekolah dan siap menerima pelajaran.
kesemua itu memerlukan waktu da n tenaga.
Interaksi guru dan peserta didik dalam ruang belajar memelukan persiapan baik guru maupun peserta didik, persiapan yang kurang akan dapat menimbulkan permasalahan didalam kelas. apabila guru bermasalah karena hal hal tertentu kadang guru tidak masuk kelas atau malas mengajar, kemudian apabila peserta didik mengalami ganguan belajar dan bikin rusuh maka kelas tidak dapat belajar dengan baik.
Akar permasalahannya adalah yang ideal guru hanya mengajar 4 jam per hari namun karena rumit proses penyusunan roster karena berhubungan dengan banyak guru maka ada guru dalam satu hari mengajar 8 jam terus menerus, dapat dibayangkan bagaimana persiapan yang harus dilakukan oleh guru tersebut, sudah pasti tampa persiapan matang, guru tersebut akan mengalami kelelahan yang sangat ketika mengajar jam jam terakhir yang biasanya diselingi dengan cuaca yang amat panas serta kelas yang mulai ribut karena peserta didik telah mulai bosan dan kecapaian di kelas.
Dengan demikian mengajar 24 jam perminggu tidak dapat diterapkan secara efektif untuk memaksimalkan kerja guru, guru tidak punya pilihan harus mengajar namun dalam kondisi yang payah dan sukar. Sudah terbukti dibanyak sekolah wakil kepala sekolah bidang kurikulum gagal menyusun roster 4 jam perminggu bagi guru dampaknya kelas kelas terakhir selalu menjadi korban guru tidak masuk kelas.
GURU MENGAJAR 12 JAM PERMINGGU
Guru mengajar 12 jam perminggu memungkin guru untuk mengadakan persiapan yang lebih baik dalam proses mengajar, guru akan dapat membuat bahan ajar yang lebih baik dan lebih banyak, guru akan mampu memperhatikan peserta didik lebih baik lagi, guru akan bisa melakukan penelitian tindakan kelas guna mencari beberapa solusi dalam menghadapi masalah mengajar, guru juga akan dapat mengikuti pelatihan tanpa meninggalkan siswa begitu saja. guru akan bisa mengembangkan diri lebih baik karena guru memiliki waktu lebih banyak.
Kepada Bapak Menteri besar harapan guru untuk secepatnya merealisasikan atau membuat peraturan tertulis mengenai jam wajib mengajar 12 jam perminggu, karena makin cepat makin baik, makin banyak guru punya waktu untuk memperhatikan siswa dan makin banyak waktu guru untuk mengembangkan kompetensi guru.
metuah